Ilmu dan Hidayah itu ibarat hujan lebat yang melimpahi bumi manakala manusia itu ibarat tanah di muka bumi ini. Rasulullah saw pernah memberikan analogi ini dalam hadisnya yang sahih pada hadis riwayat Bukhari no. 79 & hadis riwayat Muslim no. 6093.
Bagaimanakah hujan itu boleh diumpamakan sebagai ilmu & hidayah? Apa significant hujan yang menjadikan ia boleh diumpamakan sedemikian? Apakah indikator yang mampu dijadikan bukti hujan itu boleh diumpakan sebagai ilmu & hidayah? Kita boleh utarakan pelbagai soalan apabila seseorang mengeluarkan sesuatu hujah yang kita mungkin tak faham ataupun mungkin kita tak berapa setuju. Tapi hakikatnya ini analogi yang diberikan oleh Rasulullah saw. Jadi mari kita telusuri apakah yang dapat dikaitkan. Andai diumpamakan manusia dengan tanah itu memang sangat logik atas dasar manusia itu sendiri dijadikan daripada tanah. Kecuali bagi yang berfahaman darwinisme mungkin tak bersetuju kerana bagi mereka manusia itu berasal daripada beruk..
Jadi untuk dapatkan lebih kefahaman apakah manfaat hujan kepada bumi? Sudah tentu hujan ini banyak manfaatnya kepada bumi ini. Turunnya hujan memberi manfaat yang banyak kepada muka bumi ini dengan tumbuhnya tumbuh-tumbuhan dan menghijaukan muka bumi ini. Dengan air hujan ini juga wujudnya kawasan tadahan air yang menjadi sumber air manusia. Dengan air hujan yang turun ini juga manusia beroleh manfaat air itu sendiri. Oleh itu sangatlah banyak manfaat hujan itu pada manusia. Daripada huraian nie rasanya mungkin dah faham dah kot. Or kalau tak dihuraikan pun mungkin ramai dah faham. Maklumlah, manusia sekarang tahap intelektualnya tinggi. Tak perlu hurai banyak dah faham. Tak perlu diajar pun dah boleh faham. Tapi jangan pula rasa bangga diri dengan nikmat kelebihan yang ada itu kerana walau ada kesombongan walaupun sebesar biji sawi dalam hati kita maka kita tidak akan masuk syurga. Itu hadis ye..bukan direka-reka.
Sabda Rasulullah saw :
"عن عبد الله بن مسعود قال قال رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه والسلام لاَيَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِى قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ قَالَ رَجُلٌ إِنَّ الرَّجُلَ يُحِبُّ أَنْ يَكُوْنَ ثَوْبُهُ حَسَنًا وَنَعْلُهُ حَسَنًا قَالَ إِنَّ اللهَ جَمِيْلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ اَلْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وّغَمْطُ النَّاسِ "
Maksudnya : Dari Abdullah bin Mas’ud RA berkata : “Rasulullah SAW bersabda : “Tidak akan masuk kedalam surga, seseorang yang didalam hatinya terdapat kesombongan (takabur) seumpama biji sawi.” Seorang laki-laki bertanya :”Sesungguhnya ada seseorang yang menyukai supaya bajunya bagus dan sandalnya bagus.” Nabi menjawab : “Sesungguhnya Alla itu Indah, Dia menyukai keindahan. Kesombongan itu menolak kebenaran dan memandang rendah orang lain.”
Ok. Berbalik kepada topik asal kita tentang hujan yang diumpakan sebagai ilmu & hidayah dan tanah yang diumpakan dengan manusia. Sabda Rasulullah saw:
"Narrated Abu Musa: The Prophet said, "The example of guidance and knowledge with which Allah has sent me is like abundant rain falling on the earth, some of which was fertile soil that absorbed rain water and brought forth vegetation and grass in abundance. (And) another portion of it was hard and held the rain water and Allah benefited the people with it and they utilized it for drinking, making their animals drink from it and for irrigation of the land for cultivation. (And) a portion of it was barren which could neither hold the water nor bring forth vegetation (then that land gave no benefits). The first is the example of the person who comprehends Allah's religion and gets benefit (from the knowledge) which Allah has revealed through me (the Prophets and learns and then teaches others. The last example is that of a person who does not care for it and does not take Allah's guidance revealed through me (He is like that barren land.)"
nie terjemahannya :)
"Dari Abu Musa ra, dia berkata : “Nabi SAW bersabda : "Sesungguhnya perumpamaan ilmu dan hidayah yang aku bawa seperti air hujan yang menimpa bumi. Di antara bumi ini ada yang kelompok yang baik, dia menerima air lalu menumbuhkan rumput yang banyak, di antaranya juga ada yang gersang (cadas), dia bisa menahan (menadah) air, sehingga bisa dimanfaatkan oleh manusia, manusia bisa minum, mengairi (tanaman) dan bisa menggembala. Dan air hujan itu juga mengenai bagian bumi yang lain yaitu lembah yang tidak bisa menahan air dan tidak bisa menumbuhkan rumput. Itulah perumpamaan orang yang paham tentang agama Allah (Islam), dia mendapatkan manfaat dari apa yang aku bawa, dia tahu lalu mengajarkannya. Dan perumpamaan orang yang tidak memperdulikannya sama sekali dan tidak menerima hidayah dari Allah yang aku bawa."
(HR. Bukhari- Muslim)
Jadi daripada cerita hujan tadi, rupanya hadis Rasulullah saw nie ceritakan tentang perumpamaan manusia yang ada 3 jenis semuanya :
- Manusia yang ibarat tanah yang subur dan sihat yang mana menumbuhkan pokok-pokok, rerumput dan lalang-lalang apabila menerima air hujan. Dalam erti kata lain dia mengambil manfaat daripada ilmu itu serta mengamalkannya tetapi bukan setakat itu saja, dia mampu memberikan manfaat itu kepada orang lain pula. Inilah golongan yang diberikan ilmu & hidayah oleh Allah swt lalu dimanfaatkan dan kesannya dapat kepada orang lain.
- Manusia yang ibarat tanah gersang yang tidak menumbuhkan tanaman tapi menakung air sepertimana kolam yang ditakungi air. Maka air ini memberi manfaat kepada orang lain yang dapat menggunakan air itu untuk membersihkan diri, menghilangkan dahaga dan sebagainya. Jadi inilah pula golongan yang mana menerima ilmu & hidayah daripada Allah cumanya mungkin mereka tidak begitu mengambil manfaat dari pemberian tersebut atau mungkin juga ilmu yang mereka pelajari itu tidak cukup memberi kesan kepada mereka. Namun mereka tetap mampu memberi manfaat kepada orang lain dengan menyampaikan ilmu kepada orang lain. Ini juga golongan yang baik kerana dengan menyampaikan ilmu itu juga ada sahamnya di akhirat kelak.
- Golongan ketiga inilah yang patut kita elakkan. Golongan ini diibaratkan seperti tanah yang tak mampu menakung air & tak subur serta tak sihat. Tak ada tumbuhan yang tumbuh darinya & air pun tak diserap & ditakung oleh tanah tersebut. Inilah golongan manusia yang menolak ilmu & hidayah daripada Allah lalu tidak pula ada manfaatnya kepada orang lain.
Untuk bermuhasabah, renung-renungkanlah kita ini pada tahap yang mana?
Jadi Rasulullah saw 'conclude'kan hadis tersebut dengan sabdanya
"......Itulah perumpamaan orang yang paham tentang agama Allah (Islam), dia mendapatkan manfaat dari apa yang aku bawa, dia tahu lalu mengajarkannya. Dan perumpamaan orang yang tidak memperdulikannya sama sekali dan tidak menerima hidayah dari Allah yang aku bawa."
Oleh itu sentiasalah berebut-rebut & berlumba-lumba dalam mencari ilmu & amalkanlah ilmu yang kita peroleh itu. Boleh jadi ilmu itu kita dapat melalui bacaan atau kuliah atau mungkin juga daripada pengalaman hidup kita sendiri. Jadi kongsikanlah ilmu-ilmu ini kepada orang lain seperti mana para ulama' berkongsi ilmu mereka kepada kita. Andai para ulama' tidak berkongsi ilmu ini, maka keseluruhan manusia ini mungkin akan berada dalam kesesatan yang nyata. Jadi, hargailah usaha ulama' kita membukukan ilmunya di dalam kitab-kitab mereka dan jadikanlah ilmu-ilmu ini sebagai sumber kekuatan kita untuk menjadi Muslim secara Total.
0 comments:
Post a Comment